Holaa everyone! :D
Now, I would like to tell you ‘bout something special in my
life called “Duta Seni Pelajar 2012”
Apasih duta seni pelajar 2012 ituu?
Intinya, DSP itu adalah sarana pelajar dari 8 provinsi se-Jawa,
Bali, dan Lampung untuk unjuk kebolehan, berkreasi, dan berinovasi di bidang seni
dan budaya… Dan Alhamdulillah, aku kembali dipercaya menjadi bagian dari kegiatan
ini, setelah tahun 2010 aku mengikutinya di Surakarta, Jawa Tengah..
Ini adalah kegiatan yang latihannya sangat menyita waktuku…
Selama 3 bulan aku dan teman – temanku bersusah payah latihan demi menampilkan
sebuah drama tari berjudul “Sang Krishna” untuk kegiatan Gelar Duta Seni Pelajar
2012 ini—yang pada kesempatan kali ini Jogja sebagai tuan rumah…
Nah, sekarang aku akan menceritakan sedikit tentang kegiatanku
dan kontingen DI Yogyakarta di perhelatan tersebut…
Hari pertama—10 Juli 2012—kami menginjakkan kaki di Royal
Ambarrukmo Hotel, ternyata beberapa kontingen sudah berkumpul di pendopo. Ada sedikit
rasa malu siih, masa tuan rumah dateng telat? Tapi ya bukan salah kita, karena
kita udah ontime kumpul di dinas pendidikan pemuda dan olahraga DIY.
Setelah makan, dan pamer – pamer secuil yel – yel dari keseluruhan
yel yang puanjaaaangg, teman – teman kami dari daerah lain sudah dapat kamar..
Tapi, Jogja sama sekali belum dapat kamar. Yaah, tuan rumah harus ngalaah J hehehe.
Sampai pukul 15.00 kami belum dapat kamar, sehingga kami mengikuti acara pengkondisian
peserta dengan tas dan koper yang masih tertumpuk di sisi timur pendopo…
Di acara ini, aku sekelompok dengan teman – teman dari berbagai
daerah. Dan aku juga mendapat teman – teman baru dari Jawa Timur diantaranya
Isti, Aisyah, Yuli, dll.. Mereka ramah dan cepat akrab dengan kami. Setelah
acara tersebut selesai pada pukul 17.00, barulah kami mendapat kamar. Tapi,
kami belum bisa bersantai di kamar karena harus cepat – cepat mandi dan bersiap
untuk acara pembukaan di kolam renang Royal Ambarrukmo Hotel.
Pembukaan kali ini cukup meriah karena dihibur oleh kelompok
tari Pragina Gong yang pernah menjadi runner up di Indonesia Got Talent yang
disiarkan di Indosiar dengan Tari Asmaradana-nya, ada juga vokal yang indah
dari SMM, aransemen dan vokal memukau dari grup karawitan anak – anak SMKI, dan
tari Dhingklik Sindhen yang indah, lucu, dan sangat menghibur. Setiap kontingen
juga wajib menampilkan yel – yelnya… Begitupun Yogyaarta dengan “Kami Duta Seni
Pelajar Yogyakarta siap beraksi! Yogyakarta yes yes yes! Yogyakarta memang
istimewa!” dan seterusnya… Seusai pembukaan, kami harus segera tidur, mengingat
besok harus bangun pukul 03.30 pagi…
11 Juli 2012 pagi—sangat pagi tepatnya—kami harus mandi dan
bersiap – siap menuju panggung terbuka Ramayana prambanan untuk blocking dan
gladhi bersih untuk persiapan pentas malam harinya… Setelah menunggu berjam –
jam, akhirnya DIY mendapat urutan terakhir, yaa maklumlah tuan rumah… Setelah
blocking dan lain – lain, kami semua kembali ke hotel untuk mandi dan
rias-busana untuk pentas malam harinya.
Dalam pementasan Sang Krishna ini, aku mendapat peran sebagai
putri taman.. Sendratari “Sang Krishna” ini diadaptasi dari relief candi
Wishnu, dan menceritakan tentang kepahlawanan Krishna memberantas Kamsa. Kamsa
adalah raja jahat dan serakah yang selalu ingin menangkap Krishna yang sejak sebelum
lahir memang telah ditakdirkan dewata untuk membunuh Kamsa. Sejak lahir,
Krishna sudah diungsikan dari kerajaan Mathura untuk melindunginya dari Kamsa.
Lalu ketika masa anak – anak, Krishna sudah menunjukkan sifat ksatria dan keberaniannya
dengan membunuh raksasa utusan Kamsa yang mengganggu teman – temannya yang sedang
menggembala. Krishna pun bertapa untuk mendapat kesaktian dan anugerah berupa senjata
cakra. Pertarungan pun tak dapat dihindari saat sayembara adu jago yang
dilaksanakan Kamsa merupakan salah satu taktik untuk membunuh Krishna. Namun,
Krishna adalah satria titisan Dewa Wishnu dengan senjata Cakra yang sakti, sehingga
Krishna pun dapat memberantas kejahatan Kamsa.
Serupa DIY dengan Sang Krishna, ada Lampung dengan Mulei
Mutil Kupi—yang menceritakan tentang kebiasaan masyarakat Lampung dalam memetik
kopi, DKI Jakarta dengan Si Pitung, Banten dengan Jayapati—yang menceritakan penderitaan
rakyat Banten atas kesewenangan Daendels saat pembangunan jalan anyer
panarukan, Jawa Barat dengan tari Jaipongan Bajidor Kahot dan Mojang Priangan,
Jawa Tengah dengan Lentera Jawa—sebuah garapan dari kesenian tradhisi Dolalak,
Jawa Timur dengan Aeng Sa Cap Cap—kisah kedurhakaan anak pada orang tuanya dan
dikutuk hingga jelek wajahnya, dan obatnya hanyalah bertobat dan menyucikan
kaki orang tuanya; dan juga Bali dengan Semaya Manguraja—yang bercerita tentang
Raja Mengwi (Cokorda Sakti Blambangan) yang ingin memperluas wilayahnya sampai
ke daerah Buduk yang dikuasai I Gusti Agung Arya atau yang dikenal dengan Pasek
Badak, akhirnya terjadi pertempuran diantara keduanya, dan mengalahlah Pasek
Badak dengan syarat harus disembah dengan catur warna paperasan. Pasek Badak
pun dibunuh dengan keris Ki Naga Keras, dan Raja Mengwi pun memenuhi janjinya.
Diakhiri dengan fireworks, usai sudah pergelaran malam ini.
Semua kontingen pun pulang sekitar pukul 23.30 dan setelah bersih – bersih, aku
baru bisa tidur sekitar pukul 01.30 di kamar 306 dengan mbak Riska dan mbak Febri.
12 Juli 2012—hari ketiga di Duta Seni Pelajar—kami bangun
pagi dan sarapan pukul 07.00, dan pukul 07.30 dimulailah seminar yang bertemakan
“Dengan Seni Menyenangkan dan Mencerdaskan” dengan 2 pembicara—Bp. Setiawan Eka
Ramanta, seorang standup comedian yang lebih dikenal dengan Setiawan Tiada Tara,
dan Bp. Susilo yang lebih dikenal dengan Den Baguse Ngarso. Setelah itu wisata
budaya ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan mampir sebentar ke rektorat
UNY baru meneruskan langkah ke Prambanan untuk outbond dan wisata disana. Saat
outbond aku mendapat banyak teman baru yang langsung cepat akrab dari daerah
lain. Dan yang agak mencengangkan, ada satu anak dari Bali namanya Ni Made Mia
yang jauh lebih besar dan tinggi dari aku padahal dia kelas 3 SMP dan aku kelas
2 SMA *makjleeebb bangeeetttt* #deritaorangpendek hiks.
Selesai outbond dan wisata di Prambanan, kami kembali ke hotel
dan bersiap ke UIN Sunan Kalijaga untuk penutupan disana. Setelah makan, kami
masuk ke dalam gedung dan mengikuti acara tersebut. Acara kali ini ditutup oleh
band kenamaan Sheila On Seven yang menyanyikan 11 lagu :D Lagu yang paling semangat
aku nyanyiin tuh yang Betapa *soalnya berasa curhat #eh* hahahaha… Malem ini
rasanya puas banget, bisa liat Sheila, pas tepat di depan panggung tanpa ada penghalang,
bisa jingkrak – jingkrak sepuasnya *meskipun pake wedges*, bisa ketawa ketiwi
sama kontingen lain, ngobrol seolah kita semua adalah teman akrab, dan oh iya
makasih banget untuk satu cowok kontingen Banten yang aku gatau namanya yang mempersilakan
aku maju sehingga aku jadi di depan sendiri.
Sepulang dari sana, udah malem banget. Sekitar jam 12an,
kami kumpul di kamar 326, kamarnya mbak Juni (penata tarinya) dan kita ada rencana
mau ngerjain mbak Dian yang ultah pada tanggal 13 Juli. Pukul 12 lewat dikit,
kami semua menyerbu kamar 607, yaitu kamar target kita. Cowok – cowoknya meganging
mbak Dian, yang cewek ngiket mbak Dian, terus mbak Dian digotong ke kursi dan
pada akhirnya dibedaki, di lipstickin, dllsb sampe belepotan dan pada akhirnyaa
diguyur di kamar mandi yang airnya udah dibikin agak hangat sama Tasya. Setelah
itu, aku main ke kamar Tasya, Mb Dwinda, sama Upik..
Tapi, delivery order kita belum nyampe dan akhirnya, aku,
Tasya, Mb Dila disuruh nunggu di kamar 337 yaitu kamarnya Jordan, Rangga, sm
mas Yudha. Disana cowok – cowok sinting itu ditambah mas Miko sama Lio pada
njathil, dan mereka mengistilahkannya sebagai pentas malam terakhir. Bisa
dibayangin betapa gilanya mereka. Mereka salto – salto nyampe lampu kamar
miring, sandal hotel dijadiin kepala barong yang bisa megap – megap, selimut
hotel dibikin buat barong, terus Rangga, Lio, sama Jordan ceritanya ndadi dan belingnya diganti sama kacang.
Alhasil, aku, Tasya, sama mbak Dila cuma ketawa – ketawa nggak jelas sampe order
kita dateng… Dan malam itu, aku, mb Dwinda, Tasya, dan Upik makan – makan bareng
di kamar 339 J
Last day a.k.a hari terakhir, 13 Juli 2012, pagi kami
sarapan bersama lalu acara bebas. Ada yang jalan – jalan, ada juga yang nyari gebetan
dari daerah lain. Aku cuma muter – muter geje, dari kamarnya mb Aya, ke
kamarnya mb Dian, terus ke kamarnya Trisna sama Nissa, turun bareng sama Nissa
and Trisna ke kamarnya mb Dwinda dan ternyata disana ada mb Dwinda, Tasya,
Upik, Ginanjar, Lio, mas Anang, sama Panggung. Yaah ngobrol bentar, numpang
tiduran, liat tv, terus balik ke kamar. Akhirnya jam 10 kami checkout, dan aku,
Erwan—adek kandungku, dan Arfin pulang bareng naek taksi dari Royal Ambarrukmo
Hotel sampe depan rumah sekitar jam 11an..
Yaah, itulah yang kulakukan saat duta seni kemarin. Anggap
saja ini salah satu bagian dari liburanku… Hehe… At least, aku pengen banget berterimakasih
kepada semua teman satu kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta, atas semua kerjasama
manis yang membuahkan kenangan indah ini… Terimakasih sudah mewarnai hariku,
dan memberikanku senyuman… Dan mohon maaf atas salah – salah kata selama ini J I
love you all :D
- Mbak Arjuni Prasetyorini (Mbak Juni) as koreografer.
- Mas Herida Damarwulan (Mas Damar) as koreografer.
- Mas Bayu Purnama (Mas Papang) as music composer.
- Mr. Tri Irianto as koreografer.
- Pak Kirno as artistic arranger.
- Pak Wawan as lighting arranger.
- Mas Fuad, Bunda Ayu, mas Dicky, mas Pulung, dll as costume and makeup artist.
- Mbak Dwinda Tanaya, teman penari sekaligus teman curhat dan menggila, nggosip #ups haha
- Mbak Assabti Nur a.k.a Upik, teman penari, curhat, nggosip, dan teman untuk menggila J
- Oktasya K Wardani, teman penari, menggila, menggosip, dan sebagainya :D
- Candrika Nirajani Averdawati, teman penari, menggosip, curhat, target utk di-bully :DD
- Trisna Ferani, teman penari yang jatuh dari kasur pas di hotel :p haha
- Annissa Prahastiwi, teman penari yang rumpik sekali, cerewet, lebaayy, dllsb :D
- Mbak Ira Nursusanti, teman penari yang kalem dan baik hati...
- Mbak Rizka Saputri, teman penari dan teman sekamar J
- Mbak Ika Febriani, teman penari dan teman sekamar J
- Nungki Maghdalia, teman penari yang pertukaran ke aussie *oleholeh yaa jeengg ;)*
- Mbak Sri Nurhayati, teman penari paling gokil seduniaa :D
- Mbak Yekti Sintya, teman penari yang kalem dan baik hati…
- Mbak Dian Setyana, teman penari yang paling rajin ngeforward sms info apapun…
- Mbak Dilania Sudiyatmala, teman penari, ibuknya Krisna, yang suaranya baguus bangeet J
- Ifani Rahadian Saputri, teman penari yang jugaa termasuk pendieem hehe
- Mbak Noviani a.k.a mbokdhe, teman penari yang abis kehilangan siti L hikss
- Sifa Sabda Mukti, teman penari yang suka bangeet foto – foto
- Septiana Laraswati, teman penari
- Erni Rahmawati, teman penari
- Mbak Krisnawati Yunitania a.k.a mbak Yeyen, teman penari yang suka modeling.
- Mbak Ni Putu Widya Pradnyasari, teman penari yang basicnya Bali :D
- Ginanjar Eka, teman penari yang super gilaa.
- Mas Yudha Dirgantama, teman penari.
- Panggung Rahmat G, teman penari yang super baik hati *terimakasih untuk semuanya J*
- Mas Anang Wahyu, teman penari.
- Ferdie Jordan, teman penari yang suka ngusili aku dan bikin aku ketawa…
- Mas Aloysius Gonzaga Rangga, teman penari yang suka tak ejek… *maaf yaa mas :p*
- M. Sami Aji, teman penari yang kecil dan suka ngganggu aku pas di hotel.
- Ganggas Hatma, teman penari yang kecil dan suka ngganggu aku pas di hotel.
- Lintang Ayodya, teman penari yang kecil dan suka ngganggu aku pas di hotel.
- Bima Arya, teman penari yang kecil dan suka ngganggu aku pas di hotel.
- Q. Ianua Adi, teman penari yang kecil dan suka ngganggu aku pas di hotel.
- Arfin Ardima, teman penari yang hiperaktif.
- Erwan Danukhoiro, adekku sekaligus teman penari yang selalu mboncengin :p
- Mas Yuli Yanto, teman penari sekaligus sesepuh J
- Yulio Adhiatma, teman penari yang gondhes sekali #eh haha *maaf karena suka ngejek*
- Arseta Lingga, teman penari yang pendiam sekalii…
- Mas Jatmiko Vadhjendrata, teman penari yang namanya puanjaang sekaliii…
- Banifasius Vico a.k.a Ciblex, penabuh yang supeeeeerr nyebaaaiii
- Mbak Desti Pertiwi, sindhen yang suaranya bagus :D
- Mbak Sri Ana Pertiwi, sindhen yang suaranya baguus :D
- Mbak Agnesia Nandasari, sindhen yang suaranya bagus jugaa :D
- Anggit Nazulla, penabuh yang satu kelompok pas outbond :D
- dll yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu mengingat ada buanyaaak buangeeet :D
Yang jelas, maaf dan terimakasih buat semuanyaa :D
DSP 2012 yes! :D
DSP 2012 yes! :D
“Pring Reketek gunung
gamping ambrol, Jogja kota gudheg DSP-ne pasti jempol”
aaaaa........ buatt aku KSBB sma DSP.... jdiii buat aku ketawaaaa....aaaaaaa sedihhh:'( bisa diulang gg ya??
BalasHapushaha gatau deeh :D diulang kebersamaannya aja :)
Hapusmakasih yaa :)
BalasHapusiyaa samasama :D
BalasHapusaaaa mbak ini bikin kangen sama anak anak DSP 2012 :( semoga kita masih bisa bareng bareng terus yaa... Amiiin :)
BalasHapushahahaha amiin amiin :) still keep in touch yaa ;)
Hapusgw merasa disebut :p
Hapusoh iyaa elo emang gue sebut kok mbak dwenzz :PP
Hapusayo kumpul2 :)
Hapusaku telat nih bacanya. :D :D
BalasHapus