Finlandia!
Yap, negeri ini mungkin terasa sedikit asing di telinga kita. Finlandia memang
tak se-famous Amerika, Jepang, India,
atau Korea. Namun, ada satu kecanggihan yang dapat dijadikan pelajaran bagi
kita yang di Indonesia. Apakah itu? Let’s check this out!
Ternyata, pendidikannya
juara! Konsep pendidikan di Finlandia adalah “test less, learn more”!
Apa nih maksudnya? Jadi, di Finlandia itu yang diutamakan adalah kegiatan pembelajaran
di kelas. Istilahnya nih ya, belajar itu tujuannya agar kita bisa memahami berbagai
hal yang ada di dunia ini, tidak untuk berhasil dalam ujian seperti di
Indonesia kita tercinta. Dan kunci kesuksesan pendidikan di Finlandia adalah
keseriusan pemerintah pada sektor pendidikan lebih besar dibandingkan sektor
lainnya.
Guru tidak hanya sebatas pengajar,
tapi mereka juga pakar kurikulum. Kurikulum di Finlandia sangat berbeda di
setiap sekolah namun tetap berjalan dibawah panduan resmi pemerintah. Semua
guru di Finlandia adalah lulusan terbaik di berbagai universitas terkemuka dengan
ijazah minimal magister/S2. Bahkan, untuk menjadi guru, kita harus mengikuti
semacam ujian, dan ujian yang diterapkan lebih susah dari ujian masuk perguruan
tinggi mana pun! Wow!
Nah, jika di banyak negara maju
memberlakukan “standardized test”
untuk mengukur kemajuan dan kemampuan siswa, Finlandia tidak melakukan hal yang
sama. Bagi mereka kemampuan murid tidaklah sama, jadi melakukan tes baku untuk
semua murid sama sekali tidak menghasilkan mutu pendidikan yang baik. Wow! Enak
ya? Berarti bisa dibilang tidak ada Ujian Nasional seperti di Indonesia yang
notabene masih dalam tahap berkembang.
Pendidikan yang baik tidak terletak
pada hasil yang baik, terkadang “standardized
test” hanya sebagai patokan namun bukan landasan. Bisa kita bayangkan
berapa milyar yang harus dikeluarkan setiap tahun untuk membuat soal ujian,
namun berapa milyar individu yang bermutu? Apakah setiap siswa memiliki
kemampuan yang sama untuk melakukan tes yang sama? Tidak kan? Ini patut kita renungkan
bersama…
Di Finlandia itu “no competition”, maksudnya pendidikan di
Finlandia tidak mengajarkan siswa untuk menjadi siapa yang terpandai, namun
lebih menekankan bagaimana bekerja sama dan membentuk “community” yaitu menggabungkan guru sebagai pendidik, siswa sebagai
anak didik, dan masyarakat sebagai bagian dari pendidikan, sehingga kolaborasi
ini yang akan membuat pendidikan lebih unggul karena semua merasa bertanggung
jawab akan proses pendidikan. Keren juga ya pemikirannya?
Punya pikiran mencari sekolah terbaik
di Finlandia? Hohoho! Don’t waste your
time! Karena, mayoritas sekolah di Finlandia tidak “menjual” nama. Kualitas
seluruh sekolah di Finlandia adalah sama, jadi tidak ada istilah sekolah
favorit dan sekolah buangan. Yang membedakan adalah hanya pada 2 hal: setiap
sekolah memiliki pelajaran bahasa asing yang berbeda dan olahraga khusus. Sudah!
Hanya itu saja pembedanya…
Mari kita mengingat kembali, dalam sehari
ada berapa PR yang kita punya? 1? 2? 3? Atau lebih? Ah, kasihan ya pelajar
Indonesia… Di Finlandia hampir tidak ada tugas, PR, atau les tambahan! Jika
dibandingkan dengan Amerika yang membebankan siswa melakukan “homework” selama 2-3 jam/hari, maka
Finlandia hanya memberlakukan maksimum 30 menit/hari. Uh! Seandainya di Indonesia
juga begitu… Menurut orang – orang di Finlandia sana “homework doesn’t make you smart” *setujuu!*
Poin penting lainnya adalah guru di
Finlandia lebih mengedepankan proses pembelajaran dimana siswa dapat menyerap
apa yang dipelajari di kelas dari pada apa yang mereka dapat lakukan diluar
kelas. Jadi, mereka lebih mementingkan pembelajaran selama di kelas. *pantas
nggak ada les tambahan* Bahkan didalam 1 kelas terdapat 3 guru, dengan pembagian
tugas 2 guru mengajar di depan kelas, dan 1 guru berkeliling untuk membantu
siswa yang kesulitan belajar di kelas.
Hal menarik lainnya adalah suasana
belajar dan mengajar yang santai. Siswa di Finlandia tidak mengenakan seragam
saat bersekolah. Mereka diizinkan memakai pakaian kasual yang nyaman bagi
mereka. Hal ini juga berlaku pada guru-guru di sana. Bahkan, Finlandia tercatat
sebagai negara dengan waktu belajar terseingkat di dunia dibanding negara maju
lainnya yaitu 4-5 jam per hari. Tapi, kenyataannya mereka tetap bisa berprestasi
kan? Ini semua karena suasana belajar yang kondusif dan karena mereka
mengedepankan pemahaman di dalam kelas!
Lalu ujian akhirnya gimana? Masa
nggak ada? Oh tentu ada dong! Pelajar di Finlandia bebas menentukan kapan mereka
ingin ulangan, dan mata pelajaran apa yang siap diujikan. Semuanya terserah
siswa! Menurut mereka, kesiapan masing – masing anak itu berbeda – beda, jadi
tidak bisa memaksakan kapan mereka harus ulangan ini dan itu! Enaknyaaa…
Di Indonesia juga dikenal sistem penjurusan
bagi siswa sekolah menengah. Bagaimana Finlandia? Ternyata, di Finlandia mereka
belajar menentukan minat mereka masing – masing saat akan memasuki bangku
kuliah, dan ini akan terus diarahkan oleh guru sejak masa sekolah menengah.
Biasanya anak Finlandia masuk ke
bangku sekolah pada usia 7 tahun, dan selama 9 tahun kedepan tidak ada
pergantian tingkatan pendidikan dasar ke tingkatan selanjutnya seperti di Indonesia
dari SD menuju SMP melainkan digabung. Kenapa?? Karena menurut mereka ini dapat
mengganggu perkembangan pendidikan si anak. Apabila ada anak yang mengalami
hambatan dalam belajar maka guru akan berusaha membuat si anak mengejar
ketertinggalannya, jadi tidak ada istilah tinggal kelas.
Hmm… Begitu unik dan menyenangkan ya
sistem pendidikan di Finlandia. Pantas saja, Negara yang terletak di Eropa
Utara ini tercatat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, seperti
yang dikemukakan oleh PISA (Program for
Internatioanal Student Assessment ) dimana anak – anak Finlandia berusia
15 tahun memiliki prestasi terbaik dalam bidang sains , matematika dan
kemampuan membaca usia dini. Dan, kalian tahu? Bahkan Negara adidaya Amerika Serikat
kalah lho dari Finlandia! Wow! Sepertinya sistem seperti ini patut direnungkan
bersama…
Semoga bermanfaat!