Kenapa?
Mamet, kenapa
postinganmu itu hampir sama seperti yang akan kubuat?
Ah! Entahlah!
Mungkin hanya jalan cerita yang hampir sama…
Tapi, cerita
kita berbeda…
Hari ini,
aku semakin merasakannya. Merasakan bahwa kau memang diciptakan bukan untukku.
Setelah Minggu kelabu kemarin, aku semakin sadar. Kau memang bukan untukku.
Minggu kelabu kemarin, kupikir pesanmu di pagi hari itu akan membuatku semakin
bersemangat. Namun, aku salah… Justru hal itu yang membuatku hampir tak konsen
di segala hal…
Kupikir,
pagi ini, hari ini, akan menjadi hari yang indah. Namun, lagi – lagi aku salah.
Entah apa niatanmu, atau apa yang ada di hatimu, atau apa yang ada di
pikiranmu, aku tak tahu. Yang jelas, aku hanya terdiam, dan terus terdiam. Kau
lagi – lagi membuat luka kecil di sudut hatiku ini. Luka kedua, setelah satu
luka lebar yang menganga…
Aku sadar
kita berbeda. Aku tak suka dengan lelaki yang menyukai wanita yang lebih tua.
Hanya merugikan kaum wanita, kurasa. Tapi, yah, nampaknya… Ah! Sudahlah, tak perlu
kubahas lebih dalam. Yang jelas kita berbeda dalam paham itu. Titik.
Jadi, selamat
jalan Mas Radit… Aku tak mau lagi mengganggu hidupmu dan bribikan – bribikanmu
itu. Semoga kau menemukan kebahagiaanmu dengan petualangan ngawurmu #ups maaf. Mungkin aku sedikit emosi. Semoga kau menemukan
wanita yang lebih tepat buatmu. Dan semoga, suatu saat kelak, di masa depanku,
aku menemukan lelaki yang tepat buatku. Selamat jalan, Mas Raditya. Jalan kita
memang berbeda…
![]() |
mungkin seperti ini ya, kita? |
17 September 2012
16:59 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar