So, what is it??
Aku menemukan ukiran nama ini di bekas
kelasmu dulu, di ruang ava yang alih fungsi menjadi kelas XI IPS 1, dari
jamanmu sampai jamanku kini. Pertama kali aku tahu dari seorang teman saat aku
mampir ke ruang kelas itu. Dia dengan heboh memberitahuku “Wita, ada ukiran
namamu lho di mejaku” Rasa penasaranku menggelitik dan akhirnya, sampailah aku
ke meja itu. Hanya ukiran dengan cutter biasa, yang ditebali dengan tipe-x
hingga warnanya mencolok.
Hari ini, sewaktu ada open recruitment
majalah sekolah, aku berada di ex-kelasmu lagi. Dan aku masih melihat ukiran
itu. Jujur, aku pengen melupakan semuanya. Tapi, kenapa? Ada saja penghalang,
ada saja satu dua hal yang membuatku sulit mengikhlaskanmu. Semarah apapun, sejengkel
apapun aku padamu.
Aku tak ke-GR-an, karena aku tak
tahu siapa yang mengukirkannya. Tapi, mengingat bahwa ini adalah ex-kelasmu,
dan kau biasanya suka menunjukkan perasaanmu di depan khalayak ramai, sudut
hatiku berkata ini buah kejahilanmu. Entah kenapa, aku sangat yakin itu. Meskipun
aku tak tahu pasti bagaimana kebenarannya…
Yang jelas, ukiran namaku ini mengingatkanku
padamu. Jujur, ini bikin tambah nggerus banget! Seakan aku tak yakin, hubungan
kita yang dulu begitu indah dan manis, sebegini cepatnya berakhir. Seakan aku
tak yakin, kau yang dulu sangat menjagaku dan merasa sangat memiliki aku, sebegini
cepatnya pergi dan mencari hati yang baru…
Malam ini, aku hanya bisa terdiam.
Aku merenungi semua kilas balik kehidupanku, dan memoriku yang pernah ada bersamamu.
Semua kenangan manis, ataupun pahit, ataupun kenangan yang membuat hatiku luka.
Anehnya, aku tak menangis! Aku tak bisa menangis! Padahal, hatiku sudah ngilu,
dan mataku sudah panas. Aneh saja, padahal biasanya mengingatmu sedikit, aku
sudah mewek. Apa air mataku sudah kering? Entahlah!
Malam
ini, aku masih tetap terdiam…
Memandangi
foto ukiran namaku di meja kelas itu yang kupajang sebagai wallpaper ponselku…
Aku
ingin menumpahkan air mata ini…
Namun,
aku tetap terdiam…
Ditemani
desir angin malam yang lembut membelai wajahku…
Dan
sayup suara kipas angin yang setia menemaniku…
Serta
suara jemari yang menekan tombol di keyboard netbook-ku…
Aku
hanya ingin berucap beberapa kata padamu…
“Even
if it’s hard indeed, but I’ll try to throw you…”
“Oneulbuteo
nan, naneun… Ijeul geomnida…”
Yogyakarta,
26 September 2012
00:10
PS: Sepertinya, ini bukan malam, namun
sudah pagi… Zzzz….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar