Minggu, 24 Juni 2012

Entah Apa


Suatu ketika, manakala tepian rasaku kian hampa…
Tercipta anomali yang langka, yang termanifestasi sedemikian rupa…
Hingga aku tak mampu lagi mengenalinya…
Cinta? Bahagia? Duka? Derita?
Entah!

Aku hanya termenung…
Meresapi belaian angin yang mesra
Dan bisikan malaikat dan setan yang kian nyata
Yang satu berkata “ayo lupakan dia, dan berjalanlah ke yang lainnya”
Satu lagi berkata “kamu masih sulit melupakannya”

Tetapi, seperti biasa…
Aku tiada kuasa membedakan mana malaikat mana setan
Rupa mereka sama!
Dan aku takut, aku terjerumus oleh bisikan yang salah!

Rasa dan karsaku tak mampu kukenali seutuhnya…
Aku tak tahu, rasa apa…
Dan aku tak tahu, harus bagaimana…

Masihkah aku menaruh rasa padanya?
Menaruh harap padanya?
Ataukah aku tlah lupakannya?
Menghilangkannya dari hatiku selamanya?

Entah apa!
Yang jelas, aku muak melihatnya
Tiada bayangan kelak aku kan bersanding dengannya
Namun mengapa rasa tak terdefinisikan itu acap kali mengacaukan segalanya?

Entah apa!
Yang jelas, sekarang ada seorang pelipur lara
Kawan yang setia
Yang slalu ada, manakala tawa dan derai air mata

Namun, entah apa!
Apa aku siap menguburnya?
Apa aku siap memulai kisah baruku dengan lainnya?

Entah apa!
Entah apa yang harus kulakukan?
Entah bagaimana yang harus kunyatakan?
Entah bagaimana yang harus kutanyakan?

Bahkan, entah apa!
Apa ini segurat puisi?
Atau hanya celoteh hati yang lara?

Yogyakarta, 23 Juni 2012
Erwita D. Hutami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar