Sabtu, 22 September 2012

Aku Tak Akan Lagi…


            Hari ini, aku duduk di bangku paling depan. Aku memilih di depan karena ada pelajaran seni musik dan materinya adalah bermain gitar. Jujur, aku ingin sekali bisa memainkan gitar. Seolah aku ini perempuan terkeren di dunia. Haha. Lebay ya? Hmm… Apa kau bisa? Ajari aku dong, mas! Kau tahu? Aku sudah bisa memainkan akor Em, E, Am, A, C, G, dan D. Tapi, ya aku belum mahir betul sih… Makanya, ajari aku dong!
            Setelah itu, mata pelajaran penjaskes. Dan, sial bagiku, hari ini materinya adalah permainan bola voli. Ah, sampai jaman kuda pakai sneakers juga aku tidak bisa! Passing bawah, passing atas saja tak benar! Apalagi servis dan smash! Ah! Tiba – tiba aku teringat padamu. Kau kan jago voli? Jago futsal pula. Kau ikut ekskul voli, dan dulu saat class meeting, aku sering melihatmu atau mungkin menungguimu bermain voli membela kelasmu. Ah, masa – masa itu…
            Ternyata, terlalu banyak hal yang mengingatkanku padamu ya? Bahkan, saat aku pelajaran Bahasa Inggris yang mana pengajarnya mas PPL aku masih saja teringat padamu. Aku ingat bahwa kau juga senang dengan pelajaran Bahasa Inggris, dan cukup jago di mata pelajaran ini. Dan ini yang membuatmu ingin masuk jurusan Hubungan Internasional, kan? Oh Tuhaan…
            Kembali ke kelas, dan aku mendapat pelajaran paling membosankan di dunia, Pendidikan Kewarganegaraan alias PKN. Nah, disinilah saat aku menuliskan ini semua. Tahu kenapa? Aku sangat malas dengan pelajaran ini! Dan kurasa teman – temanku pun begitu. Tak ada yang memperhatikan, bahkan aku lebih memilih untuk menuliskan ini daripada mendengar gurunya berbicara!
            Disini, aku ingat semua tentangmu lagi. Dan foto yang belum sempat terhapus di ponselku menguak kisah lama itu. Aku berpikir tentangmu. Tentang pesan – pesanmu yang akhir – akhir ini semakin lama semakin dingin lagi… Kau semakin berubah, mas. Kau berbeda. Tak seperti dulu. Ah, ya, waktu memang sudah berubah, dan mengubah segalanya… Pasti sudah ada yang baru ya di hatimu? Apa mbak PPL itu? #ups Kalau begitu, aku akan berhati – hati… Aku tak akan lagi menaruh rasa ini terlalu jauh padamu…

Yogyakarta, 15 September 2012
11:43 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar