Sabtu, 22 September 2012

Menilik Pendidikan di Finlandia


            Finlandia! Yap, negeri ini mungkin terasa sedikit asing di telinga kita. Finlandia memang tak se-famous Amerika, Jepang, India, atau Korea. Namun, ada satu kecanggihan yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita yang di Indonesia. Apakah itu? Let’s check this out!

            Ternyata, pendidikannya juara! Konsep pendidikan di Finlandia adalah “test less, learn more”! Apa nih maksudnya? Jadi, di Finlandia itu yang diutamakan adalah kegiatan pembelajaran di kelas. Istilahnya nih ya, belajar itu tujuannya agar kita bisa memahami berbagai hal yang ada di dunia ini, tidak untuk berhasil dalam ujian seperti di Indonesia kita tercinta. Dan kunci kesuksesan pendidikan di Finlandia adalah keseriusan pemerintah pada sektor pendidikan lebih besar dibandingkan sektor lainnya.
Guru tidak hanya sebatas pengajar, tapi mereka juga pakar kurikulum. Kurikulum di Finlandia sangat berbeda di setiap sekolah namun tetap berjalan dibawah panduan resmi pemerintah. Semua guru di Finlandia adalah lulusan terbaik di berbagai universitas terkemuka dengan ijazah minimal magister/S2. Bahkan, untuk menjadi guru, kita harus mengikuti semacam ujian, dan ujian yang diterapkan lebih susah dari ujian masuk perguruan tinggi mana pun! Wow!
Nah, jika di banyak negara maju memberlakukan “standardized test” untuk mengukur kemajuan dan kemampuan siswa, Finlandia tidak melakukan hal yang sama. Bagi mereka kemampuan murid tidaklah sama, jadi melakukan tes baku untuk semua murid sama sekali tidak menghasilkan mutu pendidikan yang baik. Wow! Enak ya? Berarti bisa dibilang tidak ada Ujian Nasional seperti di Indonesia yang notabene masih dalam tahap berkembang.
Pendidikan yang baik tidak terletak pada hasil yang baik, terkadang “standardized test” hanya sebagai patokan namun bukan landasan. Bisa kita bayangkan berapa milyar yang harus dikeluarkan setiap tahun untuk membuat soal ujian, namun berapa milyar individu yang bermutu? Apakah setiap siswa memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan tes yang sama? Tidak kan? Ini patut kita renungkan bersama…
Di Finlandia itu “no competition”, maksudnya pendidikan di Finlandia tidak mengajarkan siswa untuk menjadi siapa yang terpandai, namun lebih menekankan bagaimana bekerja sama dan membentuk “community” yaitu menggabungkan guru sebagai pendidik, siswa sebagai anak didik, dan masyarakat sebagai bagian dari pendidikan, sehingga kolaborasi ini yang akan membuat pendidikan lebih unggul karena semua merasa bertanggung jawab akan proses pendidikan. Keren juga ya pemikirannya?
Punya pikiran mencari sekolah terbaik di Finlandia? Hohoho! Don’t waste your time! Karena, mayoritas sekolah di Finlandia tidak “menjual” nama. Kualitas seluruh sekolah di Finlandia adalah sama, jadi tidak ada istilah sekolah favorit dan sekolah buangan. Yang membedakan adalah hanya pada 2 hal: setiap sekolah memiliki pelajaran bahasa asing yang berbeda dan olahraga khusus. Sudah! Hanya itu saja pembedanya…
Mari kita mengingat kembali, dalam sehari ada berapa PR yang kita punya? 1? 2? 3? Atau lebih? Ah, kasihan ya pelajar Indonesia… Di Finlandia hampir tidak ada tugas, PR, atau les tambahan! Jika dibandingkan dengan Amerika yang membebankan siswa melakukan “homework” selama 2-3 jam/hari, maka Finlandia hanya memberlakukan maksimum 30 menit/hari. Uh! Seandainya di Indonesia juga begitu… Menurut orang – orang di Finlandia sana “homework doesn’t make you smart” *setujuu!*
Poin penting lainnya adalah guru di Finlandia lebih mengedepankan proses pembelajaran dimana siswa dapat menyerap apa yang dipelajari di kelas dari pada apa yang mereka dapat lakukan diluar kelas. Jadi, mereka lebih mementingkan pembelajaran selama di kelas. *pantas nggak ada les tambahan* Bahkan didalam 1 kelas terdapat 3 guru, dengan pembagian tugas 2 guru mengajar di depan kelas, dan 1 guru berkeliling untuk membantu siswa yang kesulitan belajar di kelas.
Hal menarik lainnya adalah suasana belajar dan mengajar yang santai. Siswa di Finlandia tidak mengenakan seragam saat bersekolah. Mereka diizinkan memakai pakaian kasual yang nyaman bagi mereka. Hal ini juga berlaku pada guru-guru di sana. Bahkan, Finlandia tercatat sebagai negara dengan waktu belajar terseingkat di dunia dibanding negara maju lainnya yaitu 4-5 jam per hari. Tapi, kenyataannya mereka tetap bisa berprestasi kan? Ini semua karena suasana belajar yang kondusif dan karena mereka mengedepankan pemahaman di dalam kelas!
Lalu ujian akhirnya gimana? Masa nggak ada? Oh tentu ada dong! Pelajar di Finlandia bebas menentukan kapan mereka ingin ulangan, dan mata pelajaran apa yang siap diujikan. Semuanya terserah siswa! Menurut mereka, kesiapan masing – masing anak itu berbeda – beda, jadi tidak bisa memaksakan kapan mereka harus ulangan ini dan itu! Enaknyaaa…
Di Indonesia juga dikenal sistem penjurusan bagi siswa sekolah menengah. Bagaimana Finlandia? Ternyata, di Finlandia mereka belajar menentukan minat mereka masing – masing saat akan memasuki bangku kuliah, dan ini akan terus diarahkan oleh guru sejak masa sekolah menengah.
Biasanya anak Finlandia masuk ke bangku sekolah pada usia 7 tahun, dan selama 9 tahun kedepan tidak ada pergantian tingkatan pendidikan dasar ke tingkatan selanjutnya seperti di Indonesia dari SD menuju SMP melainkan digabung. Kenapa?? Karena menurut mereka ini dapat mengganggu perkembangan pendidikan si anak. Apabila ada anak yang mengalami hambatan dalam belajar maka guru akan berusaha membuat si anak mengejar ketertinggalannya, jadi tidak ada istilah tinggal kelas.
Hmm… Begitu unik dan menyenangkan ya sistem pendidikan di Finlandia. Pantas saja, Negara yang terletak di Eropa Utara ini tercatat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, seperti yang dikemukakan oleh PISA (Program for  Internatioanal Student Assessment ) dimana anak – anak Finlandia berusia 15 tahun memiliki prestasi terbaik dalam bidang sains , matematika dan kemampuan membaca usia dini. Dan, kalian tahu? Bahkan Negara adidaya Amerika Serikat kalah lho dari Finlandia! Wow! Sepertinya sistem seperti ini patut direnungkan bersama…

Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar