Kamis, 27 September 2012

Ukiran Namaku: Bikin Tambah Nggerus!


So, what is it??

            Aku menemukan ukiran nama ini di bekas kelasmu dulu, di ruang ava yang alih fungsi menjadi kelas XI IPS 1, dari jamanmu sampai jamanku kini. Pertama kali aku tahu dari seorang teman saat aku mampir ke ruang kelas itu. Dia dengan heboh memberitahuku “Wita, ada ukiran namamu lho di mejaku” Rasa penasaranku menggelitik dan akhirnya, sampailah aku ke meja itu. Hanya ukiran dengan cutter biasa, yang ditebali dengan tipe-x hingga warnanya mencolok.
            Hari ini, sewaktu ada open recruitment majalah sekolah, aku berada di ex-kelasmu lagi. Dan aku masih melihat ukiran itu. Jujur, aku pengen melupakan semuanya. Tapi, kenapa? Ada saja penghalang, ada saja satu dua hal yang membuatku sulit mengikhlaskanmu. Semarah apapun, sejengkel apapun aku padamu.
            Aku tak ke-GR-an, karena aku tak tahu siapa yang mengukirkannya. Tapi, mengingat bahwa ini adalah ex-kelasmu, dan kau biasanya suka menunjukkan perasaanmu di depan khalayak ramai, sudut hatiku berkata ini buah kejahilanmu. Entah kenapa, aku sangat yakin itu. Meskipun aku tak tahu pasti bagaimana kebenarannya…
            Yang jelas, ukiran namaku ini mengingatkanku padamu. Jujur, ini bikin tambah nggerus banget! Seakan aku tak yakin, hubungan kita yang dulu begitu indah dan manis, sebegini cepatnya berakhir. Seakan aku tak yakin, kau yang dulu sangat menjagaku dan merasa sangat memiliki aku, sebegini cepatnya pergi dan mencari hati yang baru…
            Malam ini, aku hanya bisa terdiam. Aku merenungi semua kilas balik kehidupanku, dan memoriku yang pernah ada bersamamu. Semua kenangan manis, ataupun pahit, ataupun kenangan yang membuat hatiku luka. Anehnya, aku tak menangis! Aku tak bisa menangis! Padahal, hatiku sudah ngilu, dan mataku sudah panas. Aneh saja, padahal biasanya mengingatmu sedikit, aku sudah mewek. Apa air mataku sudah kering? Entahlah!

Malam ini, aku masih tetap terdiam…
Memandangi foto ukiran namaku di meja kelas itu yang kupajang sebagai wallpaper ponselku…
Aku ingin menumpahkan air mata ini…
Namun, aku tetap terdiam…
Ditemani desir angin malam yang lembut membelai wajahku…
Dan sayup suara kipas angin yang setia menemaniku…
Serta suara jemari yang menekan tombol di keyboard netbook-ku…
Aku hanya ingin berucap beberapa kata padamu…
“Even if it’s hard indeed, but I’ll try to throw you…”
“Oneulbuteo nan, naneun… Ijeul geomnida…”

Yogyakarta, 26 September 2012
00:10
PS: Sepertinya, ini bukan malam, namun sudah pagi… Zzzz….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar